Proses membuat batik menggunakan canting cap membutuhkan ketelatenan dan keuletan. Hal tersebut karena canting cap berbahan tembaga cukup berat. Namun, limbah duplex bisa menjadi solusi untuk memudahkan pengrajin dalam membatik.
Canting cap batik bahan dasar duplex telah dibuat oleh Mahasiswa Desain Produk Universitas Dinamika (Undika) Nabila Ali. Mengangkat tema Batik Jombang, ia membuat empat jenis desain yang diaplikasikan dalam satu busana untuk tugas akhirnya.
“Saya membuat empat batik cap, yakni dua cap batik buah durian, jambu bol gondang, dan ringin contong,” kata Nabila saat diwawancarai Majalahpatriot.id saat pameran di Co-Working Unicorn, Sabtu 14 Mei 2022.
Lebih lanjut, Nabila menjelaskan dengan menggunakan duplex, canting cap lebih ringan dan mudah dikendalikan. Duplex digunting dengan ukuran 2cm sesuai pola agar saat ditempelkan ke triplek bisa sejajar.
Duplex yang ditempelkan sesuai dengan pola batik pada triplek bisa langsung digunakan untuk membatik.
“Kalau sudah menempel, canting cap bahan duplex bisa langsung dicelupkan ke malam dan dicap ke kain yang tersedia,” katanya.
Menurutnya pembuatan canting cap duplex yang relatif mudah ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin membuat batik sendiri. Bahkan setiap individu bisa memodifikasi motif batik sesuai dengan selera masing-masing.
Dalam membuat canting cap, Nabila mencampurkan teknik batik tulis. Bahkan desain yang dibuat lebih simpel dan elegan.
“Jadi agar tidak terlalu padat motif batiknya, saya membuat bentuk yang simpel. Dan untuk jenis batik jambu saya kombinasikan batik tulis dengan bentuk garis-garis,” kata mahasiswi asal Surabaya ini.
Ia berharap dengan inovasi ini motif batik Jombang banyak diminati masyarakat. Dengan kemudahan membuat batik, motif ini bisa dikembangkan tanpa menghilangkan sejarah dan nilai-nilai budaya Kabupaten Jombang.
Adapun jenis batik yang diproduksi Nabila meliputi:
Batik Jambu
Batik Durian
Batik Ringin Contong
Fiy.
