Kabar

Diet Asik Dengan Konsumsi Ice Cream Sawi Tanpa Bahan Pengawet Buatan Mahasiswa Undika

Diet Asik Dengan Konsumsi Ice Cream Sawi Tanpa Bahan Pengawet Buatan Mahasiswa Undika

Beberapa masyarakat tidak suka atau tidak terbiasa mengkonsumsi sayur-sayuran. Padahal sayuran penting untuk kesehatan tubuh, apalagi untuk menjaga berat badan. Adanya permasalahan tersebut Mahasiswa S1 Program Studi Manajemen Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya) Mayang Viodita memproduksi ice cream sawi dengan kandungan rendah kalori tanpa bahan pengawet.

“Inovasi ini saya buat selama ini kerap memikirkan jumlah kandungan kalori saat memakan ice cream. kata mahasiswi asal Bangkalan Madura ini.

Mayang mengaku saat makan ice cream khawatir dengan kandungan yang ada di dalamnya, khawatir jika terlali banyak gula bisa menyebabkan gemuk dan timbul jerawat pada wajahnya. Oleh sebab itu pembuatan produk ice cream sawi yang tetap manis dengan bahan-bahan premium ini menjadi solusi baginya, dan tentunya untuk masyarakat luas yang suka makanan manis, khususnya ice cream.

Mayang, pembuat ice cream sawi

Agar tidak bosan dan dominan banyak pilihan, Mayang menjelaskan membuat sembilan varian rasa yang meliputi; ubi ungu, cocolate, vanilla creamcheese, banana, strawberry, blueberry, mango, dan yang terbaru adalah capucino.

“Kalau ice cream yang bahan dasar buah, saya pilih buah premium lalu saya frozen di freezer dan kalau ubi ungu dalam pembuatannya tidak pakai gula karena sudah manis,” jelas Mayang.

Inovasi yang telah dibuat sejak 2018 lalu ini sudah memiliki banyak peminat, pasalnya dalam seminggu Mayang memproduksi kurang lebih 400 cup ice cream. Banyaknya produksi baik pembelian melalui online dan juga offline.

Mayang memaparkan produksinya dijual di café, koperasi pondok pesantren, toko retail dan stock di rumah. Bahkan dirinya juga aktif mengikuti kegiatan Ibu-ibu PKK di lingkungannya dan juga wilayah Bangkalan untuk mempromosikan produknya agar lebih dikenal masyarakat.

“Saya juga jualan online dengan memanfaatkan sosial media Instagram yang bisa dikunjungi di @localicreamku dan juga pemesanan melalui WhatsApp Business,” katanya.

Ice cream dengan 9 varian rasa ini memiliki beberapa ukuran penyajian dari cup ukuran 60ml, 120ml, 150ml dan 300ml dengan kisaran harga Rp 3.000 sampai Rp 20.000. Sedangkan untuk kemasan 1 liter sampai 8 liter yang dibanderol dengan harga Rp 50.000 hingga Rp 300.000.

Perlu diketahui, usaha ice cream sawi ini bermula dari tugas mata kuliah Kewirausahaan, dosen minta mahasiswa untuk membuat sebuah produk, akhirnya saya membuat ice cream dari bahan sawi ini. Setelah mendapat respon positif dari dosen dan teman-temannya, Mayang mencoba memasarkan produk local ice cream ini dengan mengikuti beberapa lomba, salah satunya adalah Lomba Koperasi Dana Hibah Jawa Timur pada tahun 2018 dan memenangkannya dengan memperoleh dana langsung untuk pengembangan usaha.

“Dana hibah tersebut saya belikan alat-alat penunjang produksi seperti blender, freezer, kemasan packaging dan masih banyak lagi,” ungkap Mayang.

Saat ini Mayang berharap bisa segera memiliki kedai sendiri untuk menjual produknya. “Sekarang saya juga lagi ikut kelas untuk membuat ice cream gelato dan mulai merambah kerjasama dengan vendor catering pernikahan,” jelasnya.

Ia pun juga berpesan kepada teman-temannya yang lain tidak menyerah, tidak stuck dan punya kemauan untuk berubah jadi lebih baik. Fiy.

 

 

Post Comment