Granata Van Ridho (18), pelajar asal Lampung berhasil meraih mimpi kuliah ke luar negeri melalui Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Beasiswa tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Bahkan dengan persiapan yang memadai, seperti persiapan tes IELTS, pembuatan CV dan lainnya, Ia berhasil lolos di 9 kampus top dunia.
“When you have a dream to chase, nothing can stop you,” kata Nathan, sapaanya.
Adapun sembilan Letter of Acceptance (LoA) atau surat penerimaan dari kampus prestisius yang meliputi Singapura, Australia, Kanada, dan Inggris.
Nathan mengatakan ketertarikannya pada ilmu sains membuatnya memilih Nanyang Technological University, jurusan Environmental Earth System Science. Dengan menekuni jurusan tersebut, ia bisa memperluas wawasan tentang lingkungan melalui koneksi dari berbagai negara.
“Sejak kecil saya memang mimpi untuk sekolah ke luar negeri. Untungnya orang tua sangat mendukung untuk langsung kuliah dan tidak boleh gap year,” paparnya.
Menurutnya, pencapaian yang diperoleh membutuhkan proses yang cukup panjang. Seperti aktif mengikuti olimpiade Sains dan Matematika sejak SMP, salah satunya kegiatan Pusat Prestasi Nasional (Puspernas). Atas keseriusannya pada bidang kebumian, Nathan kerap meraih juara pertama, bahkan sempat meraih medali perunggu di Olimpiade Sains Nasional Indonesia tahun 2021.
Terbatasnya ruang diskusi pada lingkungan sekolah juga dialami oleh Nathan. Pasalnya, tempat bersekolah di SMA (MAN Insan Cendekia Lampung Timur) baru memiliki dua angkatan.
“Jadi tidak ada sosok kakak kelas atau alumsi sekolah yang diajak untuk berdiskusi mengenai dunia perkuliahan.” Ungkapnya.
Atas hal tersebut, Nathan akhirnya mencoba peruntungan dengan mendaftar program BIM. Melalui usaha kerasnya Nathan akhirnya dinyatakan lolos sebagai penerima BIM.
Dalam perjuangan meraih kesuksesan tersebut, Nathan tidak sendirian. Selain dukungan keluarga dan sekolah, Nathan juga dibantu oleh Schoters, yang merupakan vendor resmi dari BIM dan menyediakan berbagai macam persiapan kuliah ke luar negeri.
“Saya belajar di Schoters, saya bisa berkonsultasi dengan para mentor untuk membuat study plan agar kampus dan jurusan yang dipilih sesuai dengan minat saya,” kata Nathan.
Selain itu, Nathan juga mendapatkan bimbingan untuk mempersiapkan berbagai dokumen dan tes yang dibutuhkan, mulai dari motivation letter, IELTS hingga persiapan SAT.
Berdomisili di Lampung juga tidak menjadi halangan bagi Nathan memaksimalkan persiapannya, karena layanan Schoters dapat diakses oleh semua pelajar di berbagai daerah di Indonesia dan memanfaatkan aplikasi video conference sebagai medium pendukungnya.
Adapun tawaran dari kampus bergengsi di luar negeri yang berhasil Nathan dapatkan, di antaranya:
- Nanyang Technological University, Singapura
- University of New South Wales, Australia
- University of British Columbia, Kanada
- Monash University, Australia
- University of Melbourne, Australia
- University of Western Australia, Australia
- Curtin University, Australia
- University of Manchester, Inggris
- Sussex University, Inggris
Semangat Nathan mewujudkan sekolah ke luar negeri juga sejalan dengan kampanye Schoters bertajuk #1MDreamsAbroad, yang digencarkan agar para pelajar dapat meraih jutaan mimpi mereka. Radyum Ikono, CEO Schoters Indonesia menuturkan, “Schoters ingin generasi muda berani berlari mewujudkan mimpi dengan bersekolah ke luar negeri dan menyerap ilmu sebanyak-banyak di sana. Harapannya, ilmu itulah yang akan menjadi bekal mereka membangun negeri, sejalan dengan semangat Kemerdekaan Indonesia ke-78, yaitu Terus Melaju untuk Indonesia Maju.“