Tim Spektronics Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membuat prototipe mobil bertenaga gas yang dapat menghasilkan oksigen. Inovasi yang dibawa pada ajang rocess Engineering and Energy Days Universitas Indonesia (PGD UI) 2022 kategori Creation (Chemical-Reaction Car Competition) pun meraih juara pertama.
Ketua tim Spektronics Lulu Sekar Taji menjelaskan prototipe mobil berbahan bakar reaksi kimia ini disebut sebagai Chemical Engineering Car (Chem-E-Car).
“Mobil ini bisa bergerak atau maju dengan menggunakan hasil tekanan gas sebagai daya dengan reaksi bahan-bahan kimia,” kata Mahasiswi Departemen Teknik Kimia Industri ini.
Lulu menjelaskan selama perlombaan dilakukan uji coba prototipe dengan tantangan berupa akurasi dan presisi dari jarak tempuh mobil, yakni mobil rakitan harus berjalan 9,5 meter dan berhenti di titik yang tepat sembari mengangkat beban berupa air dengan massa 200 ml. Dalam mengatasi tantangan tersebut, Chem-E-Car mengandalkan tekanan gas hasil reaksi Hydrogen Peroxide dan Ferric Chloride.
Selama mengikuti tantangan tersebut, perempuan kelahiran Surabaya ini menjelaskan Chem-E-Car yang disusun menggunakan bahan akrilik tersebut presisi. “Tim kami mendapatkan error terkecil yakni 3 sentimeter dari target yang ditetapkan, sehingga jarak yang berhasil ditempuh yaitu 9,53 meter dengan menggunakan beban air,” papar Lulu.
Inovasi Chem-E-Car ini dibuat selama kurang dua minggu, dengan menggunakan senyawa Hydrogen Peroxide dan Ferric Chloride yang kemudian bereaksi menghasilkan oksigen Selanjutnya, oksigen dialirkan menuju transducer dan tekanan udara dibaca secara digital. Oksigen mengalami proses penyaringan untuk melepaskan cairan-cairan yang masih tersisa dari hasil reaksi untuk menghasilkan oksigen murni.
Oksigen yang telah disaring pun disetel tekanannya sebesar nilai 0,2 bar. Pergerakan gas pun diatur melalui alat bernama air filter regulator dan dikirim menuju sistem pneumatik (sistem gerak yang memanfaatkan udara). “Aliran gas dengan pergerakan yang konstan ini kemudian masuk ke sistem pneumatik yang digunakan untuk mendorong mobil agar dapat melaju,” terang Lulu.
Untuk mengetahui sejauh apa mobil dapat bergerak, mahasiswi yang pernah menjadi asisten Laboratorium Bioteknologi Industri itu menambahkan bahwa tim Spektronics melakukan kalkulasi terhadap jarak tempuh yang dapat dilalui mobil serta titik tempat mobil dapat berhenti. Perhitungan ini juga menggunakan bantuan alat bernama timing belt pulley untuk memperkecil error, sehingga pergerakan mobil menjadi semakin akurat dan mobil akan berhenti ketika gas yang mendorongnya telah habis.
Tim Spektronics ini beranggotakan enam orang yang meliputi Lulu Sekar Taji dari Departemen Teknik Kimia Industri dan Fauzan Agra Ibrahim, Bernardus Krisna Brata, Abdul Quddus Al Kahfi, dan Muhammad Rafli Revansyah dari Departemen Teknik Kimia, serta Wahyu Febianto dari Departemen Teknik Elektro.
Perlu diketahui, PGD UI merupakan acara besar tahunan yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Kimia UI sejak tahun 2004 yang berorientasi dalam penyelesaian permasalahan terkait energi dan industri kimia. Kegiatan ini diikuti oleh tim Spektronics ITS yang dipimpin oleh Lulu Sekar Taji dari Departemen Teknik Kimia Industri sebagai ketua dan Fauzan Agra Ibrahim dari Departemen Teknik Kimia sebagai manajer. Fiy.