Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) mendorong berbagai metode pembelajaran dengan menyesuaikan kebutuhan mahasiswa dan juga kampus. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya dengan memaksimalkan pembelajaran lintas prodi hingga student conference melalui virtual smart class.
Direktur Sistem Informasi YPTA Surabaya Supangat, M.Kom., ITIL., COBIT. menjelaskan dalam kuliah lintas prodi ini mahasiswa diajarkan menguasai data science untuk mendorong ekonomi kreatif.
“Kami mengadakan student conference & call for paper dari penggabungan tiga Mata Kuliah Data Science for Communication, E-Business dan Business Intelligence,” kata dosen tiga prodi ini saat diwawancarai Majalahpatriot.id.
Kelas lintas prodi yang menjelaskan membahas pemanfaatan big data dan data science dalam karya ilmiah ini diikuti oleh kurang lebih 420 mahasiswa, baik mahasiswa internal maupun eksternal.
Supangat menyampaikan penggunaan big data pada tiga prodi tersebut dapat meningkatkan kualitas karya atau hasil penelitian mahasiswa. Seperti hasil penelitian lebih jelas informasinya, mudah dipahami dan bisa diimplementasikan dalam menyelesaikan masalah dalam masyarakat.
“Khususnya pada bidang ekonomi kreatif,” kata Supangat.
Menurutnya, big data atau data science selama ini hanya digunakan pada bidang informatika saja, sehingga pemanfaatannya hanya untuk pengembangan teknologi. Dengan adanya program MBKM yang bisa menggabungkan aktivitas antar prodi ini memberikan solusi baru bidang ekonomi maupun sosial.
Pemateri yang juga dosen Ilmu Komunikasi, Ekonomi Bisnis dan Teknik Informatika Untag Surabaya mendorong mahasiswanya memanfaatkan data science dalam sebuah penelitian.
“Misalnya mahasiswa Ilmu Komunikasi bisa dengan mudah mengambil data untuk perilaku masyarakat dalam sebuah media sosial untuk membeli sebuah barang atau jasa,” kata dia.
Dengan temuan yang cepat dan mudah dipahami tersebut, Supangat berpendapat bahwa permasalahan yang timbul dalam ekonomi kreatif akan mudah terlihat. Selanjutnya, pelaku ekonomi kreatif bisa mengambil tindakan atas permasalahan tersebut.
Ia mengaku selama mengajar, mahasiswa telah diajarkan pentingnya big data tersebut. Oleh sebab itu banyak mahasiswa yang kini melanjutkan penelitiannya dengan memanfaatkan big data.
“Saya berharap ke depannya dosen itu diharapkan tidak hanya bicara aspek teori, tapi juga praktik. Karena dunia luar dibutuhkan skil, jadi teori saja tidak cukup,” paparnya.
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji menilai kemampuan memahami fungsi big data ini sangat penting dalam pengembangan ekonomi kreatif. Generasi muda diharapkan memiliki kemampuan menciptakan ide dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Karena ide dan gagasan akan membawa segala macam konsep perubahan. Generasi milenial harus memiliki mental yang kuat, maka mereka akan mudah mengahapi berbagai perubahan teknologi,” kata Armuji.
Teknologi harus dimanfaatkan dengan baik, jangan hanya menjadi pengguna atau pembeli, tapi harus terlibat dalam pengembangan ekonomi kreatif. Fiy.